KEPENDUDUKAN

   
KEPENDUDUKAN

KEPENDUDUKAN




     Dinamika Penduduk

Dinamika penduduk adalah perubahan komposisi penduduk yang diakibatkan oleh beberapa faktor. Faktor alami, diantaranya:
1.       Kelahiran (Natalitas/Fertilitas

Berdasarkan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000. Artinya, setiap tahun selama periode 2000-2010, jumlah penduduk bertambah 3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan maka setiap bulannya penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar 0,27 juta jiwa.
Kelahiran dapat diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau kelompok wanita. Fertilitas merupakan taraf kelahiran penduduk yang sesungguhnya berdasarkan jumlah kelahiran yang terjadi.
Adapun faktor-faktor yang dapat mendorong angka kelahiran di antaranya sebagai berikut:
a)       kawin usia muda;
b)      adanya beberapa anggapan di masyarakat, seperti:
c)       anak sebagai penentu status sosial;
d)      punya banyak anak merasa terpandang di mata masyarakat;
e)      anak sebagai penerus keturunan;
f)        banyak anak banyak rezeki.
Selain faktor pendorong di atas, terdapat pula faktor-faktor penghambat angka kelahiran, yaitu:
a)       pelaksanaan program Keluarga Berencana (KB);
b)      alasan ekonomi atau pendidikan, orang menunda perkawinan;
c)       wanita karier, merasa repot jika mempunyai anak banyak;
d)      karena suatu penyakit tertentu yang diderita perempuan, seperti kangker rahim, atau keguguran ketika melahirkan;
e)      adanya ketentuan Undang-Undang Pokok Perkawinan No.1 Tahun 1974 yang menentukan umur minimal kawin seorang laki-laki 19 tahun dan wanita 16 tahun.
2.       Kematian (Mortalitas)

Menurut PBB dan WHO, kematian adalah hilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup. Still birth dan keguguran tidak termasuk dalam pengertian kematian.
Konsep-konsep lain yang terkait dengan pengertian mortalitas adalah:
a. Neo-natal death adalah kematian yang terjadi pada bayi yang belum berumur satu bulan.
b. Lahir mati (still birth) atau yang sering disebut kematian janin (fetal death) adalah kematian sebelum dikeluarkannya secara lengkap bayi dari ibunya pada saat dilahurkan tanpa melihat lamanya dalam kandungan.
c. Post neo-natal adalah kematian anak yang berumur antara satu bulan sampai dengan kurang dari satu tahun.
d. Infant death (kematian bayi) adalah kematian anak sebelum mencapai umur satu tahun.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kematian dibagi menjadi dua yaitu:
Faktor langsung (faktor dari dalam)
a.         Umur,
b.         Jenis kelamin,
c.          Penyakit,
d.         Kecelakaan, kekerasan, bunuh diri.
Faktor tidak langsung (faktor dari luar)
a.         Tekanan, baik psikis maupun fisik,
b.         Kedudukan dalam perkawinan,
c.          Kedudukan sosial-ekonomi,
d.         Tingkat pendidikan,
e.         Pekerjaan,
f.           Beban anak yang dilahirkan,
g.         Tempat tinggal dan lingkungan,
h.         Tingkat pencemaran lingkungan,
i.           Fasilitas kesehatan dan kemampuan mencegah penyakit,
j.           Politik dan bencana alam.
3.       Migrasi (Perpindahan/Mobilitas)

Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dengan tujuan untuk menetap. Dikatakan menetap apabila berada di daerah baru secara terus-menerus selama minimal enam bulan. Perpindahan penduduk yang dilakukan kurang dari enam bulan disebut mobilitas sirkuler.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi antara lain sebagai berikut.
a)    Alasan ekonomi bertujuan untuk memperbaiki hidup
b)   Alasan politik, misalnya adanya tekanan-takanan di tempat tinggal atau karena perbedaan ideologi
c)    Alasan sosial, terjadi karena tekanan-tekanan dari tetangganya
d) Alasan agama, karena tidak ada kebebasan dalam menganut agama sesuai dengan kepercayaannya
e)    Kepadatan penduduk
f)     Keadaan geografis lain
g)    Alasan lain seperti melanjut kan pendidikan, berpetualang
Migrasi pada dasarnya di bedakan menjadi dua, yaitu migrasi antarnegara dan migrasi dalam negeri. Migrasi antar negara adalah perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain. Migrasi antarnegara dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a)      Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain, misalnya penduduk Maroko pindah ke Indonesia
b)     Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain misalnya penduduk Indonesia pindah Uzbekistan.
c)      Remigrasi, yaitu kembalinya penduduk dari negara lain ke negaranya sendiri (negara asal)
Migrasi dalam negeri adalah perpindahan penduduk dari daerah satu ke daerah lain masih dalam satu negara. Migrasi dalam negeri terdiri atas:
1)       Transmigrasi
Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu pulau atau provinsi yang padat penduduknya ke pulau atau provinsi yang jarang penduduknya. Transmigrasi dilaksanakan sebagai usaha untuk meratakan penduduk yang belum merata. Transmigrasi sudah dilaksanakan sejak zaman kolonial Belanda pada tahun 1905. Istilahnya disebut kolonisasi, tujuannya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dengan upah yang murah di perkebunan-perkebunan milik Belanda yang berada di luar Pulau Jawa.
2)      Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan mencari perbaikan hidup. Ada dua faktor penyebab urbanisasi, yaitu:
Faktor pendorong (daerah asal)
a)       semakin sempitnya lahan pertanian di desa
b)      sulitnya lapangan pekerjaan di desa
c)       upah kerja yang rendah
d)      kurangnya fasilitas sarana dan prasarana di pedesaan
Faktor penarik (terdapat di kota)
a)       di kota lebih banyak lapangan kerja
b)      adanya sarana dan prasarana di kota yang lebih lengkap
c)       kota merupakan pusat berbagai aktivitas
d)      upah kerja yang lebih tinggi

Dinamika penduduk menjadi faktor penting dalam penentuan kebijakan pemerintah. Setiap negara pada hakikatnya berdiri untuk satu tujuan yang sama, yaitu memajukan kesejahteraan penduduk. Penduduk yang sejahtera tercermin dalam kehidupan sosial dan ekonominya yang berkualitas. Perubahan komposisi penduduk atau dinamika penduduk sangat berperan bagi keberhasilan pembangunan.


Referensi:

Diperbarui
Tambahkan Komentar

⚡ Trending!